Previous Next

Persekutuan Alumni Malang & Sekitarnya - 5 Februari 2018

Tempat: Kediaman Pdt. Rahmiati, jl. Taman Wilis no.7. Malang.
Alumni yang hadir 30 orang
Mc: Ev. Elifas Gani - Pemusik: Ev.Maria Iroth.
Acara: Ramah tamah, Renungan dpo. Pdt. Rahmiati
Sharing Doa:
1. Mengucap syukur utk kesembuhan Pdt. Hadi Sokhi
2. Mendoakan rekan alumni yang sakit: Ev.Yonatan, Ev.Dintje, Ev.Jefry Tuwo, Ev.Anik Mulyati.
3. Mendukung Misi ke Laos, Pdt.Subaitha yang akan berangkat pada bulan April.
4. Perayaan HUT rekan Alumni bulan Januari-Februari.
5. Bagi2 Buah Sukun utk alumni yang hadir 😄 dari Pdt. Katherine Tan (STTIAA, Pacet)

Renungan....

DISRUPTION
by Pdt. Rahmiati

Taksi online saat ini menjadi sarana yg sangat diminati masyarakat, terlepas dari pro-kontra legalitasnya. Mengapa taksi online ini sangat diminati, ternyata keberadaannya menjawab kebutuhan masyarakat yang terabaikan. Situasi ini muncul karena adanya neglecting need. Situasi ini muncul karena adanya interupsi inovasi, terhadap transportasi yang ada selama ini. Para wirausaha yang mampu membaca kebutuhan masyarakat ini mampu membuat variasi transportasi yang ternyata sistemnya sangat menyentuh kebutuhan dasar transportasi yang dibutuhkan. Sistem baru ini mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat.
Matius 7:29 (TB) sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Pada bagian firman Tuhan ini, Yesus melihat sebuah kebutuhan dasar yang diperlukan umat Allah yaitu pengenalan akan Allah. Yesus mampu menjawab kebutuhan dasar umatNya dengan sungguh2 menghadirkan Allah dalam kehidupan pelayananNya. Yesus tahu bahwa mereka membutuhkan anugerah Tuhan. Yaitu kebutuhan dasar spiritual yg diabaikan oleh orang-orang Farisi sebagai pemimpin rohani mereka. Kebutuhan dasar umatNya adalah hidup dekat dengan Allah. Tetapi kebutuhan dasar ini sering kali terabaikan oleh berbagai aktifitas kehidupan. Bahkan oleh aktifitas/ kesibukan pelayanan. Jangan sampai kebutuhan dasar kita akan Allah terabaikan oleh karena kesibukan2 kita.
Adakah kita mau melakukan suatu tindakan merubah pola rutinitas hidup untuk menciptakan suatu masa perjumpaan pribadi dengan Allah. Karena perjumpaan dengan Allah tidak bisa digantikan dengan kesibukan pelayanan. Sebab bila kita dapat melakukan suatu tindakan untuk berdiam di hadapan Tuhan; melakukan refleksi dan belajar tenang mendengarkan "suara" Allah, maka kehidupan kita akan semakin besemangat. Semangat untuk menjalani kehidupan pelayanan secara jelas sebagai kehendak Allah dan setia di dalam panggilanNya.
So, perlukah saat ini melakukan disruption ?
Harus ada yg diubah
Harus ada inovasi
Untuk membuat kita dekat dengan Tuhan, dan semakin dekat.... Jangan sampai membiarkan kebutuhan dasar kita terabaikan.
Tuhan memberkati.


Ulasan Ev. Ivanova Roosdy